Provinsi Jambi sampai kini masih mengandalkan objek wisata alam serta sejarah dan budaya seperti Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di Kabupaten Kerinci, yang dikenal sebagai 'paru-paru' dunia. Sedangkan objek wisata sejarah dan budaya selain di Kerinci juga di Kabupaten Muarojambi yaitu kawasan situs Candi Muarojambi.
Kedua daerah yang memiliki potensi objek wisata itu menjadi tujuan utama kunjungan wisatawan di Jambi. Namun demikian kabupaten lain juga memiliki potensi objek wisata yang cukup baik seperti Kabupaten Merangin dan Sarolangun, serta Kota Jambi. TNKS seluas 1,3 juta hektar berada di empat provinsi (Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu dan Sumatera Selatan) atau terluas di Kebuapaten Kerinci (sekitar 25 persen) selama ini menjadi tujuan wisatawan, karena selain memiliki keindahan panorama alam juga terdapat flora dan fauna langka.
Hutan lindung itu memiliki sebanyak 4.000 jenis fauna dan 372 jenis burung, 100 jenis mamalia, 10 jenis reftilia, enam jenis amphibia dan delapan jenis primata. Lalu memiliki air terjun Telun Berasap, Danau Gunung Tujuh, Gunung Kerinci, Danau Kerinci. Sementara di Kabupaten Merangin punya hutan arboretum sebagai tempat penangkaran buaya air tawar, serta memiliki Goa Tiongko, Goa Sengayau, dan Goa Kasah, serta lokasi arung jeram Sungai Manau. Kabupaten juga memiliki kawasan rumah tua (rumah tuo) di Kecamatan Rantau Panjang dan Tabir sebanyak 30 unit rumah peninggalan 500 tahun lalu.
Untuk objek wisata sejarah dan budaya di Kabupaten Muarojambi memiliki sejumlah situs peninggalan sejarah seperti candi astano, candi tinggi, candi gumpung, candi gedong, candi kota mahligai, dan telaga tempat pemandian raja. Potensi sejarah lain juga ada di Kabupaten Kerinci yaitu Mesjid Pondok Tinggi yang dibangun pada 1874 masehi. Semua potensi itu layak jual untuk dikemas jadi paket wisata.
Sumber: Griyawisata.com
Kedua daerah yang memiliki potensi objek wisata itu menjadi tujuan utama kunjungan wisatawan di Jambi. Namun demikian kabupaten lain juga memiliki potensi objek wisata yang cukup baik seperti Kabupaten Merangin dan Sarolangun, serta Kota Jambi. TNKS seluas 1,3 juta hektar berada di empat provinsi (Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu dan Sumatera Selatan) atau terluas di Kebuapaten Kerinci (sekitar 25 persen) selama ini menjadi tujuan wisatawan, karena selain memiliki keindahan panorama alam juga terdapat flora dan fauna langka.
Hutan lindung itu memiliki sebanyak 4.000 jenis fauna dan 372 jenis burung, 100 jenis mamalia, 10 jenis reftilia, enam jenis amphibia dan delapan jenis primata. Lalu memiliki air terjun Telun Berasap, Danau Gunung Tujuh, Gunung Kerinci, Danau Kerinci. Sementara di Kabupaten Merangin punya hutan arboretum sebagai tempat penangkaran buaya air tawar, serta memiliki Goa Tiongko, Goa Sengayau, dan Goa Kasah, serta lokasi arung jeram Sungai Manau. Kabupaten juga memiliki kawasan rumah tua (rumah tuo) di Kecamatan Rantau Panjang dan Tabir sebanyak 30 unit rumah peninggalan 500 tahun lalu.
Untuk objek wisata sejarah dan budaya di Kabupaten Muarojambi memiliki sejumlah situs peninggalan sejarah seperti candi astano, candi tinggi, candi gumpung, candi gedong, candi kota mahligai, dan telaga tempat pemandian raja. Potensi sejarah lain juga ada di Kabupaten Kerinci yaitu Mesjid Pondok Tinggi yang dibangun pada 1874 masehi. Semua potensi itu layak jual untuk dikemas jadi paket wisata.
Sumber: Griyawisata.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar